Kamis, 28 Maret 2013



BUPATI KEPULAUAN YAPEN

PIDATO BUPATI KEPULAUAN YAPEN
 PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL KE-45  
 DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
12  November  2009



YANG SAYA HORMATI
:
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN ;
YANG SAYA HORMATI
:
PARA PEJABAT ESALON  II  DAN III        DILINGKUNGAN SEKRETARIAT KAB. KEPULAUAN YAPEN ;
YANG SAYA HORMATI
:
PARA PEGAWAI NEGERI SIPIL FORMASI 2008 DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN YANG BERBAHAGIA.







ASSALAMU’ ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH ;
SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA ;

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin-Nya maka senantiasa berada dalam keadaan sehat wa’afiat dan dapat secara bersama-sama memperiangati Hari Kesehatan Nasional (hkn) ke 45 pada tanggal 12 November 2009 ini. Tema HKN kita kali ini adalah : Lingkungan Sehat Rakyat Sehat. Tema tersebut kita angkat, untuk dapat lebih mengarah pada peningkatan kualitas lingkungan dalam memcapai sasara pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, yang pada gilirinnya akan meningkatkan kualitas bangsa secara keseluruhan.

Rakyat sehat adalah kekuatan Negara, yang merupakan bagian dari ketahanan Nasional, yang memberikan sumbangan nyata dalam meningkatkan daya asing bangsa khususnya dalam era globalisasi dewasa ini.

Rakyat sehat adalah juga wujud keuletan dan ketangguhan suatu bangsa, yang memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik secara fisik, mental dan sosial serta memiliki produktivitas yang tinggi. Berbagi studi menunjukkan bahwa terjadi kolerasi positif antara derajat kesehatan masyarakat dengan produktivitas. Produktivitas merupakan perwujudan kualitas sembedaya manusia yang baik. Selanjutnya produktivitas akan memperkuat ketahanan bangsa yang kuat menunjukkan kualitas bangsa yang baik. Kualitas bangsa selama ini ikur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan indicator komposit dari pendidikan, kesehatan dan tingkat perekonomian masyarakat. Sayangnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia belum setinggi Negara-negara ASEAN, seperti Malaysia dan Singapura. Ini merupakan tugas kita bersama untuk meningkatkannya dalam waktu singkat optimal.


Saudara-saudara sekalian,

Rencana pembangunan jangka menengah Nasional 2004 – 2009 telah menetapkan tujuan pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai empat sasaran : yaitu, meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHN) dari 66,2 tahun menjadi 70,6 tahun; menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan dari 307 menjadi 266 per 100.000 kelahiran hidup; dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita dari 25,8% menjadi 20,0%.
Adapun pencapaian pembangunan sudah menunjukkan keberhasilan yang cukup baik dengan tercapainnya UHN = 70,5 tahun, AKB = 34 per 100.000 ( SDKI 2007) kelahiran hidup, AKI = 228/1000 kelahiran ( SDKI 2007) dan gizi kurang = 13% (Riskesda, 2007).  

Dalam rangka meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, Program Departemen Kesehatan Republik Indonesia sesuai dengan National Summit Bidang Kesejahteraan Rakyat, meliputi :
1.      Peningkatan pembiayaan kesehatan untuk memberikan jaminan kesehatan masyarakat.
2.      Peningkatan kesehatan masyarakat untuk mempercepat pencapaian target MDG’s.
3.      Pengendalian penyakit dan penanggulangan kesehatan akibat bencana.
4.      Meningkatkan ketersedian, pemerataan dan kualitas tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan ( DTPK ) secara berkesinambungan.
Upaya-upaya untuk meningkatkan Lingkungan Sehat sangat berperan dalam mencapai sasaran program 2, yaitu peningkatan kesehatan Ibu dan Anak, dan program 3 yaitu, pendayagunaan tenaga Kesehatan. Karena sebagian besar penyakit menular dapat dicegah dengan perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan, mencakup kebutuhan akan ketersediaan air minum, sanitasi dan peningkatan perilaku higienis ; pengembangan kabupaten/ kota sehat, pengendalian bahan berbahaya dan logam berat, penanganan limbah rumah tangga, industri dan institusi pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit dan Puskesmas. Penanganan kedaruratan lingkungan dalam situasi bencana perlu pula dilakukan, karena apabila kondisi tersebut tidak ditangani dengan baik, maka keadaan tersebut dapat  menjadi krisis kesehatan seperti Kejadian Luar Biasa penyakit menular dan peningkatan penyakit tidak menular dan penyakit-penyakit baru lainnya.

Tanpa air bersih dan sanitasi buruk akan memudahkan seseorang terkena penyakit diare, ISPA atau penyakit infeksi lainnya. Bila hal ini terjadi pada anak atau balita, maka ada kemungkinan besar gizi si anak akan berkurang, karena tidak mau makan atau diare. Akibatnya terjadilah malnutrisi akut, yang akhirnya bila sering terjadi dapat menghambat pertumbuhan anak selanjutnya. Dalam mempersiapkan makanan yang baik dan bergizi diperlukan juga air bersih dan perilaku bersih dan sehat. Sehingga sesudah di masak dan dihidangkan makanan ini akan bermanfaat bagi kita semua.

Saudara-saudara sekalian,

Seiring dengan tahun 2009 sebagai tahun lingkungan dan melihat masalah lingkungan masih merupakan masalah yang cukup besar di bidang kesehatan seperti terbatasnya ketersediaan dan akses air bersih, rendahnya akses sanitasi, tingginya polusi udara akibat kebakaran hutan dan kendaraan diperberat dengan masih rendahnya proporsi rumah tangga dengan PHBS baik
( Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat )  dan rumah tangga yang tidak menggunakan fasilitas buang air besar sebesar 24,8%, yang tidak memiliki saluran pembungan air limbah sebesar 32,5% (riskesdas 2007), walaupun terlihat kecenderungan positif kearah pencapaian, peningkatan lingkungan sehat, seperti rumah tangga yang mempunyai akses air bersih 57,7%, dan sebesar 63,3% rumah tangga mempunyai akses sanitasi yang baik.
Oleh karena itu dalam momentum peringatan HKN ke-45 tahun 2009 ini kita harus berupaya secara terus-menerus untuk melakukan peningkatan dan perbaikan dalam meningkatkan lingkungan sehat seperti yang sudah ditargetkan dalam program 100 hari bidang kesehatan. Salah satu indikator kinerja Departemen Kesehatan, yaitu pada Januari 2010 harus mencapai sarana air minum sebanyak 1379 lokasi, dan peningkatan sanitasi di 61 lokasi. Sedangkan indikator kinerja pada tahun 2014 bidang kesehatan lingkungan yaitu tercapainya program air bersih yang menjangkau 67% penduduk dan peningkatan sanitasi dasar berkualitas untuk 75% penduduk. Dengan demikian, penyakit-penyakit yang dapat ditimbulkan karena lingkungan yang tidak sehat seperti diare, ISPA, TBC, Malaria, Frambusia, demam berdarah, flu burung diharapkan akan menurun.
Saudara-saudara sekalian,

Kesehatan merupakan tujuan kita bersama, karena itu perlu dikembangkan paradigm baru dijajaran kesehatan. Jika sebelumnya pelayanan kesehatan masih menempatkan masyarakat sebagai obyek, maka saat ini masyarakat didorong dan diberdayakan untuk mampu menjadi subyek. Masyarakat diberdayakan untuk mampu secara mandiri menjamin terpenuhinya kebutuhan kesehatan yang berkesinambungan, serta mengembangkan sejumlah prakarsa dalam membangun lingkungan sehat dengan melibatkan masyarakat seperti Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan pengembangan Wilaya/kawasan sehat harus lebih cepat dikembangkan keseluruh Indonesia.

Masyarakat termasuk sector swasta dan dunia usaha, melalui kemitraan menjadi factor kunci dalam menyelesaikan masalah kesehatan disamping peran provider kesehatan dan lintas sector. Karena  itu kami merasa perlu untuk memotivasi dan memberikan penghargaan bagi para kader kesehatan, dan masyarakat peduli kesehatan yang telah berjasa dalam menyehatkan masyarakat melalui berbagai upaya kesehatan, lingkungna dan pelayanan kesehatan masyarakat yang telah dilakukan selama ini.

Sejalan dengan itu  kami mengharapkan berbagai komponen bangsa dalam bentuk aliansi-aliansi gerakan masyarakat sehat dapat berperan aktif dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan, dan siap menjadi barisan terdepan sebagai modal kekuatan bangsa untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta menjadikan kualitas bangsa yang bermartabat. Untuk itu, maka prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat hendaknya menjadi kemampuan yang harus dikuasai oleh setiap jajaran kesehatan dilapangan.
  
Saudara-saudara sekalian,

Mengakhiri pidato peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-45 tahun 2009 ini, izinkan saya menegaskan kembali pesan-pesan penting bagi kita semua untuk meningkatkan derajat kesehatan lingkungan yang berdampak pada peningkatan kualitas bangsa. Saya menekankan tiga pilar yang saling bersinergi, Pertama, yaitu; lingkungan sehat merupakan cermin perilaku sehat. Perilaku sehat menunjukkan kemandirian masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatannya, dan didukung oleh pelayanan kesehatan yang bermutu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia yang optimal. Kedua, lingkungan baik fisik maupun non fisik sangat penting untuk menciptakan rakyat bertambah sehat.Namun tidak mungkin dilaksanakan bidang kesehatan, tetapi harus terkait dengan berbagai program dan lintas sektor. Ketiga, lingkungan sangat erat hubungannya dengan perilaku individu, oleh karena peningkatan lingkungan  harus selalu melibatkan peran masyrakat, sehingga seluruh jajaran kesehatan harus mampu mendorong masyarakat terus-menerus meningkatkan komitmennya dalam peningkatan kualitas kesehatan lingkungan, sehingga masyarakat semakin sehat dan produktif sebagai langka pasti peningkatan kualitas bangsa. Marilah kita wujudkan lingkungan sehat, rakyat sehat, menuju bangsa yang sehat dan bermartabat melalui semangat “ bersama kita bisa “.

Demikian pesan-pesan untuk peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-45 tahun 2009. Insya Allah, segala upaya yang baik ini akan senantiasa mendapatkan ridho Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Terima kasih atas perhatian Saudara, selamat bekerja.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.   
  
SEKIAN DAN TERIMA KASIH.

SERUI, 12 Nobemver 2009
PLT. BUPATI KEPULAUAN YAPEN

Drs. DECKY NENEPAT