BUPATI KEPULAUAN YAPEN
PIDATO BUPATI KEPULAUAN YAPEN
PADA
PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL KE-45
DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
12
November 2009
YANG SAYA HORMATI
|
:
|
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN
KEPULAUAN YAPEN ;
|
YANG SAYA HORMATI
|
:
|
PARA PEJABAT ESALON II DAN III
DILINGKUNGAN SEKRETARIAT KAB.
KEPULAUAN YAPEN ;
|
YANG SAYA HORMATI
|
:
|
PARA PEGAWAI NEGERI SIPIL FORMASI
2008 DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN YANG BERBAHAGIA.
|
ASSALAMU’ ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH ;
SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA ;
Pertama-tama
marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
izin-Nya maka senantiasa berada dalam keadaan sehat wa’afiat dan dapat secara
bersama-sama memperiangati Hari Kesehatan Nasional (hkn) ke 45 pada tanggal 12
November 2009 ini. Tema HKN kita kali ini adalah : Lingkungan Sehat Rakyat Sehat. Tema tersebut kita angkat, untuk
dapat lebih mengarah pada peningkatan kualitas lingkungan dalam memcapai sasara
pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, yang
pada gilirinnya akan meningkatkan kualitas bangsa secara keseluruhan.
Rakyat sehat adalah kekuatan Negara, yang merupakan bagian
dari ketahanan Nasional, yang memberikan sumbangan nyata dalam meningkatkan
daya asing bangsa khususnya dalam era globalisasi dewasa ini.
Rakyat
sehat adalah juga wujud keuletan dan ketangguhan suatu bangsa, yang memiliki
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik secara fisik, mental dan sosial
serta memiliki produktivitas yang tinggi. Berbagi studi menunjukkan bahwa
terjadi kolerasi positif antara derajat kesehatan masyarakat dengan
produktivitas. Produktivitas merupakan perwujudan kualitas sembedaya manusia
yang baik. Selanjutnya produktivitas akan memperkuat ketahanan bangsa yang kuat
menunjukkan kualitas bangsa yang baik. Kualitas bangsa selama ini ikur dengan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan indicator komposit dari
pendidikan, kesehatan dan tingkat perekonomian masyarakat. Sayangnya Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia belum setinggi Negara-negara ASEAN, seperti
Malaysia dan Singapura. Ini merupakan tugas kita bersama untuk meningkatkannya
dalam waktu singkat optimal.
Saudara-saudara sekalian,
Rencana pembangunan jangka menengah Nasional 2004 – 2009 telah menetapkan
tujuan pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai empat sasaran : yaitu,
meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHN) dari 66,2 tahun menjadi 70,6 tahun;
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan dari 307 menjadi 266 per 100.000
kelahiran hidup; dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita dari
25,8% menjadi 20,0%.
Adapun pencapaian pembangunan sudah menunjukkan keberhasilan yang cukup
baik dengan tercapainnya UHN = 70,5 tahun, AKB = 34 per 100.000 ( SDKI 2007)
kelahiran hidup, AKI = 228/1000 kelahiran ( SDKI 2007) dan gizi kurang = 13%
(Riskesda, 2007).
Dalam rangka meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
yang berkualitas, Program Departemen Kesehatan Republik Indonesia sesuai dengan
National Summit Bidang Kesejahteraan Rakyat, meliputi :
1. Peningkatan pembiayaan
kesehatan untuk memberikan jaminan kesehatan masyarakat.
2. Peningkatan kesehatan
masyarakat untuk mempercepat pencapaian target MDG’s.
3. Pengendalian penyakit dan
penanggulangan kesehatan akibat bencana.
4. Meningkatkan ketersedian,
pemerataan dan kualitas tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil,
tertinggal, perbatasan dan kepulauan ( DTPK ) secara berkesinambungan.
Upaya-upaya untuk meningkatkan Lingkungan Sehat sangat berperan dalam
mencapai sasaran program 2, yaitu peningkatan kesehatan Ibu dan Anak, dan
program 3 yaitu, pendayagunaan tenaga Kesehatan. Karena sebagian besar penyakit
menular dapat dicegah dengan perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan,
mencakup kebutuhan akan ketersediaan air minum, sanitasi dan peningkatan perilaku
higienis ; pengembangan kabupaten/ kota sehat, pengendalian bahan berbahaya dan
logam berat, penanganan limbah rumah tangga, industri dan institusi pelayanan
kesehatan seperti Rumah Sakit dan Puskesmas. Penanganan kedaruratan lingkungan
dalam situasi bencana perlu pula dilakukan, karena apabila kondisi tersebut
tidak ditangani dengan baik, maka keadaan tersebut dapat menjadi krisis kesehatan seperti Kejadian
Luar Biasa penyakit menular dan peningkatan penyakit tidak menular dan
penyakit-penyakit baru lainnya.
Tanpa air bersih dan sanitasi buruk akan memudahkan seseorang terkena
penyakit diare, ISPA atau penyakit infeksi lainnya. Bila hal ini terjadi pada
anak atau balita, maka ada kemungkinan besar gizi si anak akan berkurang,
karena tidak mau makan atau diare. Akibatnya terjadilah malnutrisi akut, yang
akhirnya bila sering terjadi dapat menghambat pertumbuhan anak selanjutnya.
Dalam mempersiapkan makanan yang baik dan bergizi diperlukan juga air bersih
dan perilaku bersih dan sehat. Sehingga sesudah di masak dan dihidangkan
makanan ini akan bermanfaat bagi kita semua.
Saudara-saudara
sekalian,
Seiring dengan tahun 2009 sebagai tahun lingkungan dan melihat masalah
lingkungan masih merupakan masalah yang cukup besar di bidang kesehatan seperti
terbatasnya ketersediaan dan akses air bersih, rendahnya akses sanitasi,
tingginya polusi udara akibat kebakaran hutan dan kendaraan diperberat dengan
masih rendahnya proporsi rumah tangga dengan PHBS baik
( Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat )
dan rumah tangga yang tidak menggunakan fasilitas buang air besar
sebesar 24,8%, yang tidak memiliki saluran pembungan air limbah sebesar 32,5%
(riskesdas 2007), walaupun terlihat kecenderungan positif kearah pencapaian,
peningkatan lingkungan sehat, seperti rumah tangga yang mempunyai akses air
bersih 57,7%, dan sebesar 63,3% rumah tangga mempunyai akses sanitasi yang baik.
Oleh karena itu dalam momentum peringatan HKN ke-45 tahun 2009 ini kita
harus berupaya secara terus-menerus untuk melakukan peningkatan dan perbaikan
dalam meningkatkan lingkungan sehat seperti yang sudah ditargetkan dalam
program 100 hari bidang kesehatan. Salah satu indikator kinerja Departemen
Kesehatan, yaitu pada Januari 2010 harus mencapai sarana air minum sebanyak
1379 lokasi, dan peningkatan sanitasi di 61 lokasi. Sedangkan indikator kinerja
pada tahun 2014 bidang kesehatan lingkungan yaitu tercapainya program air
bersih yang menjangkau 67% penduduk dan peningkatan sanitasi dasar berkualitas
untuk 75% penduduk. Dengan demikian, penyakit-penyakit yang dapat ditimbulkan
karena lingkungan yang tidak sehat seperti diare, ISPA, TBC, Malaria, Frambusia,
demam berdarah, flu burung diharapkan akan menurun.
Saudara-saudara
sekalian,
Kesehatan
merupakan tujuan kita bersama, karena itu perlu dikembangkan paradigm baru
dijajaran kesehatan. Jika sebelumnya pelayanan kesehatan masih menempatkan
masyarakat sebagai obyek, maka saat ini masyarakat didorong dan diberdayakan
untuk mampu menjadi subyek. Masyarakat diberdayakan untuk mampu secara mandiri
menjamin terpenuhinya kebutuhan kesehatan yang berkesinambungan, serta
mengembangkan sejumlah prakarsa dalam membangun lingkungan sehat dengan
melibatkan masyarakat seperti Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan
pengembangan Wilaya/kawasan sehat harus lebih cepat dikembangkan keseluruh
Indonesia.
Masyarakat
termasuk sector swasta dan dunia usaha, melalui kemitraan menjadi factor kunci
dalam menyelesaikan masalah kesehatan disamping peran provider kesehatan dan
lintas sector. Karena itu kami merasa
perlu untuk memotivasi dan memberikan penghargaan bagi para kader kesehatan,
dan masyarakat peduli kesehatan yang telah berjasa dalam menyehatkan masyarakat
melalui berbagai upaya kesehatan, lingkungna dan pelayanan kesehatan masyarakat
yang telah dilakukan selama ini.
Sejalan
dengan itu kami mengharapkan berbagai
komponen bangsa dalam bentuk aliansi-aliansi gerakan masyarakat sehat dapat
berperan aktif dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan, dan siap menjadi
barisan terdepan sebagai modal kekuatan bangsa untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta menjadikan kualitas bangsa
yang bermartabat. Untuk itu, maka prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat
hendaknya menjadi kemampuan yang harus dikuasai oleh setiap jajaran kesehatan
dilapangan.
Saudara-saudara
sekalian,
Mengakhiri pidato peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-45 tahun
2009 ini, izinkan saya menegaskan kembali pesan-pesan penting bagi kita semua
untuk meningkatkan derajat kesehatan lingkungan yang berdampak pada peningkatan
kualitas bangsa. Saya menekankan tiga pilar yang saling bersinergi, Pertama, yaitu; lingkungan sehat merupakan cermin perilaku sehat.
Perilaku sehat menunjukkan kemandirian masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kualitas kesehatannya, dan didukung oleh pelayanan kesehatan yang
bermutu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia yang optimal. Kedua, lingkungan baik fisik maupun non fisik sangat penting untuk
menciptakan rakyat bertambah sehat.Namun tidak mungkin dilaksanakan bidang kesehatan,
tetapi harus terkait dengan berbagai program dan lintas sektor. Ketiga, lingkungan sangat erat hubungannya dengan perilaku individu, oleh
karena peningkatan lingkungan harus
selalu melibatkan peran masyrakat, sehingga seluruh jajaran kesehatan harus
mampu mendorong masyarakat terus-menerus meningkatkan komitmennya dalam
peningkatan kualitas kesehatan lingkungan, sehingga masyarakat semakin sehat
dan produktif sebagai langka pasti peningkatan kualitas bangsa. Marilah kita wujudkan lingkungan sehat, rakyat sehat, menuju bangsa yang
sehat dan bermartabat melalui semangat “ bersama kita bisa “.
Demikian pesan-pesan untuk peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-45 tahun
2009. Insya Allah, segala upaya yang baik ini akan senantiasa mendapatkan ridho
Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Terima kasih atas perhatian Saudara, selamat bekerja.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH.
SERUI, 12 Nobemver 2009
PLT. BUPATI KEPULAUAN YAPEN
Drs. DECKY NENEPAT